Yuliandre Darwis

Executive Breakfast Meeting: Alumni Komunikasi UNPAD Bahas Fungsi Strategis Danantara

Jakarta, 18/6 – Dalam upaya memperkuat sinergi antara dunia teknologi dan profesi komunikasi, Danantara bersama Ikatan Alumni Fakultas Komunikasi Indonesia Universitas Padjadjaran menggelar acara Executive Breakfast Meeting bersama COO Danantara, Dony Oskaria. Hadir diantaranya Yuliandre Darwis sebagai anggota Dewan Pengawas IKA FIKOM Unpad mengikuti kegiatan tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pakar komunikasi, praktisi media, dan akademisi. Pertemuan ini menyoroti pentingnya tata kelola informasi nasional berbasis teknologi dalam menghadapi tantangan komunikasi global saat ini.

Dony Oskaria mengatakan kepercayaan masyarakat dan pelaku pasar terhadap Danantara Indonesia terus meningkat seiring berjalannya waktu. Ia mengatakan, kepercayaan pelaku pasar itu tercermin dari saham-saham dan kapitalisasi pasar (market cap) di pasar modal Indonesia yang bertumbuh. “Kita lihat saham kita indikatornya terlihat, dari semenjak Danantara ada sampai sekarang on average market cap kita meningkat, itu adalah parameter. Kalau pasar percaya, artinya tercermin daripada masyarakat percaya,” ujar Dony dalam forum IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting di Pidari Lounge, Jakarta.

Dalam kegiatan ini, Yuliandre Darwis sebagai akademik sekaligus pakar komunikasi memberikan pendapatnya bahwa Danantara bukan sekadar entitas, tetapi juga fondasi penting dalam pengelolaan investasi strategis yang berkaitan langsung dengan kedaulatan negara, transformasi digital nasional, dan pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan. “Kita membutuhkan badan yang mampu menjembatani logika pasar tentang ekonomi dan investasi dengan semangat kebangsaan. Danantara berada di posisi itu, menjadi pengelola investasi sekaligus penjaga nilai,” tegasnya.

Dony Oskaria memastikan proses komunikasi dan sosialisasi terus dilakukan kepada pelaku pasar dan masyarakat untuk memberikan pemahaman terkait dengan Danantara Indonesia. “Kritiklah, berikan masukan, awasi, sehingga nanti Danantara bisa berjalan dengan koridor yang sudah ditentukan,” ujar Dony. Lebih lanjut, Dony mengatakan pihaknya telah membuktikan selama tiga bulan awal terbentuknya Danantara Indonesia, dan akan terus memberikan pembuktian ke depan untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar.

“Pelan-pelan, nanti oh ternyata Danantara itu betul investasinya bagus. Danantara itu ternyata untuk investasi itu tahapannya sulit. Ternyata Danantara itu tidak ada hubungannya mencampur antara pengelolaan BUMN dengan investasi,” ujar Dony.